Mendesain 3D Papercraft
Kali ini saya akan membahas tentang bagaimana mendesain sebuah 3D papercraft secara sederhana dan mudah.
 
Tools
Untuk mendesain sebuah 3D papercraft tentunya dibutuhkan software-software pendukung, untuk yang paling mudah dan sederhana adalah :
  1. Google Sketch Up --> Download
  2. Pepakura Designer -->Download
  3. Aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, atau Corel Draw
Google Sketch Up adalah aplikasi 3D model designer buatan Google, awalnya digunakan untuk membuat model-model 3D yang dapat di upload oleh user ke layanan Google Earth. Aplikasinya cukup mudah dimengerti dan tutorialnya pun sangat banyak di Youtube ataupun di situs-situs lain.
Tampilannya :
1
 
Pepakura Designer adalah sebuah software "ajaib" yang dapat memecah (unfold) sebuah model 3D menjadi parts papercraft lengkap dengan flaps dan folding line nya. Software ini juga memiliki fitur untuk mengubah ukuran dan bentuk flaps, mengubah ukuran model, dan lain-lain.
Tampilannya :
1
 
Sedangkan aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan Corel Draw digunakan untuk memberikan tekstur berupa gambar pada pola yang sudah dipecah atau pada model sebelum pola dipecah.
 
How To Design?
Ada beberapa tahapan dalam mendesign sebuah 3D papercraft, yaitu :
Planning
Pada tahapan ini, seorang designer harus melakukan riset tentang model yang akan dibuat, apabila modelnya adalah sebuah replika, maka carilah blueprint dari benda yang ingin dibuat replikanya, apabila tidak ada blueprint, foto dari berbagai sudut juga dapat digunakan sebagai pengganti blueprint, jangan lupa tentukan skala model yang akan anda buat (skala yang umum digunakan adalah 1:100, 1:60, 1:43, 1:35, 1:25, dan 1:1).
Apabila model yang akan dibuat adalah papertoy, maka tentukan tema dari skin papertoy yang akan dibuat, misal bila temanya adalah kemerdekaan RI, mungkin skin yang digunakan lebih ke permainan warna merah dan putih, dan lain-lain.
 
Modelling
Modelling dapat menggunakan software 3D, seperti Google Sketch Up, 3D Max, Blender, dan lain-lain dengan berpatokan pada blueprint atau foto, penggunaan tekstur juga dapat diaplikasikan pada tahap ini.
Ada pula beberapa designer yang menggunakan cara modelling langsung, atau biasa dikenal dengan sebutan "Scratch Build", pada metode ini, modelling dilakukan dengan membuat sketsa parts secara manual murni mengandalkan imajinasi, kalkulasi geometri, dan ketepatan penggambaran.
contoh :
1
 
Unfolding
Penguraian model menjadi pola (unfold), dapat menggunakan software khusus seperti Pepakura Designer, ataupun dengan cara melakukan tracing menggunakan software grafis seperti Adobe Illustrator atau Corel Draw.
Contoh :
1
 
Coloring/Texturing
Coloring/Texturing, pewarnaan dan pemberian tekstur pada pola dapat dilakukan setelah di-unfold, ataupun sebelum di-unfold. Pada metode Scratch Build, coloring bisa menggunakan cat air, cat akrilik, cat poster, ataupun cat semprot.                                                                                           
Coloring menjadi sangat penting apabila kita membuat sebuah papertoy, karena bagus atau tidaknya papertoy yang kita buat dilihat dari skin dan permainan warna yang digunakan.
Contoh :
1
 
Test Build
Tahap selanjutnya setelah selesai mendesign adalah melakukan test build, yaitu menguji apakah model yang telah dibuat dapat dirakit dengan mudah atau tidak.
Dalam melakukan test build, seorang designer dapat melakukan test build sendiri atau meminta bantuan kepada orang lain.
Contoh hasil test build dari pola di atas :
1
 
Others
Untuk mempelajari cara-cara mendesign 3D papercraft lebih jauh lagi, silakan googling atau mencari video tutorial di Youtube.
 
Happy Papercrafting :D

Comments