Mendesain 3D Papercraft
Kali ini saya akan membahas tentang bagaimana mendesain sebuah 3D papercraft secara sederhana dan mudah.
Tools
Untuk
mendesain sebuah 3D papercraft tentunya dibutuhkan software-software
pendukung, untuk yang paling mudah dan sederhana adalah :
- Google Sketch Up --> Download
- Pepakura Designer -->Download
- Aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, atau Corel Draw
Google Sketch Up
adalah aplikasi 3D model designer buatan Google, awalnya digunakan
untuk membuat model-model 3D yang dapat di upload oleh user ke layanan
Google Earth. Aplikasinya cukup mudah dimengerti dan tutorialnya pun
sangat banyak di Youtube ataupun di situs-situs lain.
Tampilannya :
Pepakura Designer
adalah sebuah software "ajaib" yang dapat memecah (unfold) sebuah model
3D menjadi parts papercraft lengkap dengan flaps dan folding line nya.
Software ini juga memiliki fitur untuk mengubah ukuran dan bentuk flaps,
mengubah ukuran model, dan lain-lain.
Tampilannya :
Sedangkan
aplikasi grafis seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan Corel
Draw digunakan untuk memberikan tekstur berupa gambar pada pola yang
sudah dipecah atau pada model sebelum pola dipecah.
How To Design?
Ada beberapa tahapan dalam mendesign sebuah 3D papercraft, yaitu :
Planning
Pada
tahapan ini, seorang designer harus melakukan riset tentang model yang
akan dibuat, apabila modelnya adalah sebuah replika, maka carilah
blueprint dari benda yang ingin dibuat replikanya, apabila tidak ada
blueprint, foto dari berbagai sudut juga dapat digunakan sebagai
pengganti blueprint, jangan lupa tentukan skala model yang akan anda
buat (skala yang umum digunakan adalah 1:100, 1:60, 1:43, 1:35, 1:25,
dan 1:1).
Apabila model yang
akan dibuat adalah papertoy, maka tentukan tema dari skin papertoy yang
akan dibuat, misal bila temanya adalah kemerdekaan RI, mungkin skin yang
digunakan lebih ke permainan warna merah dan putih, dan lain-lain.
Modelling
Modelling
dapat menggunakan software 3D, seperti Google Sketch Up, 3D Max,
Blender, dan lain-lain dengan berpatokan pada blueprint atau foto,
penggunaan tekstur juga dapat diaplikasikan pada tahap ini.
Ada
pula beberapa designer yang menggunakan cara modelling langsung, atau
biasa dikenal dengan sebutan "Scratch Build", pada metode ini, modelling
dilakukan dengan membuat sketsa parts secara manual murni mengandalkan
imajinasi, kalkulasi geometri, dan ketepatan penggambaran.
contoh :
Unfolding
Penguraian
model menjadi pola (unfold), dapat menggunakan software khusus seperti
Pepakura Designer, ataupun dengan cara melakukan tracing menggunakan
software grafis seperti Adobe Illustrator atau Corel Draw.
Contoh :
Coloring/Texturing
Coloring/Texturing,
pewarnaan dan pemberian tekstur pada pola dapat dilakukan setelah
di-unfold, ataupun sebelum di-unfold. Pada metode Scratch Build,
coloring bisa menggunakan cat air, cat akrilik, cat poster, ataupun cat
semprot.
Coloring
menjadi sangat penting apabila kita membuat sebuah papertoy, karena
bagus atau tidaknya papertoy yang kita buat dilihat dari skin dan
permainan warna yang digunakan.
Contoh :
Test Build
Tahap
selanjutnya setelah selesai mendesign adalah melakukan test build,
yaitu menguji apakah model yang telah dibuat dapat dirakit dengan mudah
atau tidak.
Dalam melakukan test build, seorang designer dapat melakukan test build sendiri atau meminta bantuan kepada orang lain.
Contoh hasil test build dari pola di atas :
Others
Untuk mempelajari cara-cara mendesign 3D papercraft lebih jauh lagi, silakan googling atau mencari video tutorial di Youtube.
Happy Papercrafting :D
Comments
Post a Comment